Khamis, 21 Mei 2009

Rahsia Air Liur



Para peneliti Belanda telah mengidentifikasi satu zat di dalam air ludah manusia yang mempercepat penyembuhan luka, demikian laporan mereka yang disiarkan Rabu di The Journal of Federation of American Societies for Experimental Biology (FASEB).

Team peneliti tersebut mendapati bahwa "histatin", protein kecil di dalam air ludah yang sebelumnya hanya dipercayai membunuh bakteria bertanggungjawab atas penyembuhan luka.

Penelitian itu mungkin menawarkan harapan kepada orang yang menderita luka kronis yang berhubung dengan diabetes dan gangguan lain, serta luka traumatis dan luka bakar. Selain itu, kerana zat tersebut dapat diproduksi secara massal, zat tersebut memiliki potensi untuk menjadi sama umumnya dengan krim antibiotik dan alkohol gosok.

"Kami berharap penemuan kami pada akhirnya bermanfaat buat orang yang menderita luka yang tak sembuh-sembuh, seperti borok di kaki dan luka akibat diabetes, serta bagi perawatan luka mengakibatkan trauma seperti luka bakar," kata Menno Oudhoff, penulis pertama laporan tersebut, seperti dukutip Xinhua.


"Studi ini bukan hanya menjawab pertanyaan biologi mengenai mengapa haiwan menjilati luka mereka," kata Gerald Weissmann, Pemimpin Redaksi FASEB Journal.

"Itu juga menjelaskan mengapa luka di mulut, seperti luka setelah pencabutan gigi, sembuh jauh lebih cepat dibandingkan dengan luka pada kulit dan tulang. Itu juga mengarahkan kita untuk mulai memandang air ludah sebagai satu sumber bagi ubat baru."

Tiada ulasan:

.